Rabu, 04 Maret 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB) DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH DESA REMBAYAN SURAYA KECAMATAN MANDAH

JUDUL :PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB) DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH DESA REMBAYAN SURAYA KECAMATAN MANDAH A.Latar Belakang Masalah Pendidik bukan hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran saja melainkan melakukan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat komflik, oleh karena itu didalam pelaksanaannya diperlukan keterampilan yang khusus yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Pendidikan agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki peranan yang strtegis dan signifikan dalam pembentukan akhlak siswa. Kegagalan pembinaan siswa yang berkarakter atau berkepribadian Islami tidak terlepas dari kelemahan dari guru dalam mendidik siswa di dalam kelas. Kelemahan tersebut bersumber pada kelemahan guru dalam mengemas dan mendesain pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lukmanul Hakim sebagai berikut: “keberhasilan suatu pembelajaran diawali dengan perencanaan yang sangat matang. Perencanaan yang dilakukan dengan baik, maka setengah keberhasilan sudah dapat tercapai, setengahnya lagi terletak pada pelaksanaan. Namun demikian, perencanaan yang sudah baik, sistematis atau terperinci, jika pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan, maka mungkin sekali akan gagal”. Menurut Abdurahman Saleh menyatakan pendidikan adalah sebagai usaha berupa bimbingan dan usaha terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran ajaran yang telah dia dapatkan sebagai jalan kehidupannya. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikan, pendidikan merupakan usaha pembinaan keperibadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Seiring putaran roda prubahan arus globalisasi begitu penting pendidikan, baik itu umum apalagi agama lebih diberatkan lagi dengan pelajaran agama sepertinya pelajaran fiqih, pelajaran fiqih merupakan pelajaran yang sangat penting dipelajari karena pelajaran fiqih banyak berkaitan dengan kehidupan sehari – hari. Karena didalam pelajaran fiqih membahahas mengenai dengan perbuatan manusia sehari – hari mulai dari thaharah, shalat, zakat, haji, dan hukum – hukum agama lainnya begitu pengtingnya pelajaran fiqih bagi pendidikan. Melihat kenyataan yang ada meskipun pelajaran fiqih begitu pengting bagi peserta didik tetapi pada kenyataannya bayak lagi peserta didik belum mengetahui mengenai pembahasan yang ada didalam pelajaran fiqih tersebut. Dengan demekian bagaimana seorang pendidik untuk mengatasi ketidak pahaman mengenai pelajaran figih dengan salah satu cara yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) bagi siswa karena dalam stategi ini mempunyai beberapa karakteristik tersendiri bagi peserta didik diantarnya. Proses pembelajaran melalui strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal. strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) dibangun dalam nuansa dialogis dalam proses tanya jawab secara terus menerus. strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berfikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengontruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru. Berdasarkan problem yang sudah dijelaskan ditas maka nampaklah kesulitan pendidikan bagi peserta didik maka dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB) DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH DESA REMBAYAN SURAYA KECAMATAN MANDAH B.Identifikasi Masalah Berdasarkan latang belakang masalah yang sudah tertera maka penulis dapat utarakan identifikasi masalah yaitu. Masih kurangnya kemampuan guru dalam menguasai bahan pembelajaran yang akan disampaikan. Masih kurangnya pasilitas sekolah untuk melaksanakan pembelajaran untuk melakukan praktik Kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran fiqih dikaranakan gurunya kurang menguasai bahan dan metode pembelajaran Kurangnya motivasi masyarakat setempat dengan keberadaan sekolah tersebut C.Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah desa pelanduk kecamatan mandah” D.Tujuan Penelitan Tujuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawaiyah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. E.Mamfaat Penelitian Bagi siswa Denga adanaya penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB), yang lebih efektif maka dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pelajaran dan dapat meningkat minat siswa dalam pembelajaran. Bagi Guru Sebagai langkah kedepan untuk lebih memotivasi kinerja guru dan dapat menambah profesionalitas guru dalam mengaktifkan kenerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bagi Sekolah Unutk dapat menjadi contoh bagi sekolah yang lain dalam pandangan akademik dan merupakan sebagai ajang motivasi bagi lembaga yang lain. F.Tinjauan Pustaka 1.Pengertian strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah . Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yaitu suatu trategi yang digunakan oleh pendidik yang mengutamakan kemampuan berpikir siswa yang mana dalam menelaah masalah-masalah yang diangkatkan berdasarkan pengalaman-pengalaman siswa, dengan demikian siswa mudah memecahkan masalah yang diangkatkan. Dari pengertian ada beberapa hal yang terkandung, yaitu. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dari metode SPPKB adalah siswa bukan sekedar dapat mengausai sejumlah materi pelajaran, tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan ide-ide atau gagasan. Telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan pada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kemampuan anak mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai fakta dan data yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. Sasaran akhir Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. Dalam strategi pembelajaran ini materi tidak langsung disajikan begitu saja. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis. Antara Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) memiliki persamaan yaitu sama-sama bertujuan agar siswa menemukan materi pelajaran sendiri. Perbedaannya terletak pada pola pembelajarannya yang digunakan. Dalam pembelajaran SPPKB, pendidik menggunakan mengalaman siswa sebagai titik tolak . Menurut Zubaidah (2007:35) dengan memberdayakan kemampuan berpikir melalui pertanyaan, di samping siswa aktif menjawab pertanyaan ternyata hal tersebut memicu timbulnya pertanyaan – pertanyaan baru. Pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam pikiran siswa tersebut menunjukkan bahwa semakin berkembangnya penalaran siswa. Sedangkan menurut Wahyana (1986:62) salah satu bentuk komunikasi adalah bentuk verbal, memberi informasi, bertanya dan mendengar. Dengan suatu pertanyaan guru, siswa dapat belajar berpikir dengan cara berpikir, memperoleh kesempatan untuk belajar kreatif supaya menjadi kreatif, dan menjadi sensitif karena kemampuannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa dengan pemberian pertanyaan – pertanyaan yang memacu anak untuk berpikir sehingga dapat menemukan konsep sendiri . 2.Langkah penerapan atau tahapan – tahapan pembelajaran strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB). Tahap Orientasi Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa. Pemahaman siswa terhadap arah dan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan SPPKB. Untuk itulah dialog yang dikembangkan guru pada tahapan ini harus mampu menggugah dan menumbuhkan minat belajar siswa. Tahap Pelacakan Tahapan pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan ini guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan – tahapan selanjutnya. Tahap Inkuiri Tahap inkuiri adalah tahap terpenting dalam SPPKB. Pada tahap inilah siswa belajar berpikir dengan sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri, siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Melalui berbagai teknik bertanya guru harus dapat menumbuhkan keberanian siswa agar mereka dapat menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan dan lain sebagainya. Tahap Akomodasi Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan. Tahap Treatment Tahapan dimana guru mengadakan perbaikan pada siswa yang belum bisa menyimpulkan hasil kegiatan inkuiri. Tahap Transfer Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan agar siswa mampu menstransfer kemampuan berpikir setiap siswa, untuk memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan . 3.Kelebihan dan kekurangan Strategi Pembelajaran penikatan kemam puan berpikir (SPPKB) Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa Strategi Pembelajaran penikatan kemampuan berpikir( SPPKB) ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu: a. Kelebihan SPPKB a) Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaiaan masalah yang ditemukan dalam kehidupannya. b) Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh guru. c) Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses pembelajaran d) Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada. b. kekurangan SPPKB a) SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga jika waktu pelajaran singkat maka tidak akan berjalan dengan lancar. b) Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan kesulitan untuk mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan. c) Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan SPPKB, akan membuat proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagai mana seharusnya, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak dapat terpenuhi. d) SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang sesuai dengan karakteristik SPPKB itu sendiri. 2.Pengertian Keaktifan Belajar Siswa Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Jika siswa sudah terlibat di dalam proses pembelajaran, maka siswa akan merasakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Belajar aktif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan rajin dan sungguh-sungguh. Kegiatan disini sering diartikan dengan kesibukan dan kegiatan yang mengarahkan seluruh tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, aktivitas dapat dikatakan sebagai kegiatan atau kesibukan seseorang atau menggunakan tenaga, pikiran untuk mencapai tujuan tertentu kesemuanya itu untuk mencapai kemampuan yang optimal. Menurut Dr. Ahmad Tafsir. Keaktifan belajar adalah siswa melakukan kegiatan secara bebas, tidak takut berpendapat, memecahkan masalah sendiri, membaca sumber belajar yang diberikan oleh guru, bias belajar secara individu ataupun kelompok, ada timbal balik antara guru dan siswa baik itu menjawab pertanyaan ataupun memberikan komentar, dan siswa selalu termotivasi untuk berpendapat. Menurut Lukmanul hakim aktif adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepaada siswa untuk berintraksi dengan mata pelajaran yang dipelajari. Sedangkan yang dimaksud dengan keaktifan belajar siswa dalam penelitian ini adalah ketulusan siswa dalam proses pembelajaran dalam mata pembelajaran . Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa ialah untuk membuat siswa menjadi aktif maka seorang guru harus lebih kreatif baik itu dalam mengajarnya maupun dalam memilih strategi dan metode yang tepat untuk dipakai dalam proses pembelajaran. 3.Pengertian Mata Pelajaran Fiqih Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun islam mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam . Fiqih berasal dari kata Faqiha yang berarti mengerti atau paham, sedangkan menurut istilah fiqih adalah memahami tengtang hukum hukum syariat yang berhubungan dengan segala hal amaliah mukallaf baik yang wajib, sunnah, mubah, makhruh, atau haram.yang digali dan ditemukan dari dalil – dalil yang perinci dari Alqur’an dan Hadis Nabi. Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa pelajaran fiqih adalah salah satu pelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan manusia baik itu dalam kehidupan sehari – hari maupun perbuatan yang berkaitan dengan amaliah perbuatan ibadah kepada allah SWT. G.Hipotesis Tindakan Dengan menggunakan atau melaksakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) maka dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. H.Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas (II) Dua mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. I.Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa(i) Madrasah Tsanawiah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah Kelas (II) Dua, dengan mata pelajaran Fiqih yang jumlah siswanya 40 0rang terdiri dari 15 orang laki dan 25 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan atau penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) pada mata pelajaran fiqih, dan meningkatnak keaktifan belajar siswa pada pada mata pelajaran fiqih di kelas (II) dua di Madrasah Tsanawiyah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. J.Rencana Tindakan Penelitian ini disebut dengan penelitian tindakan yang lebih dikenal dengan nama penelitian tindakan kelas. Menurut Elliot (1991), penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi social dengan tindakan agar dapat memperbaiki mutu situasi yang ada didalamnya . Menurut Rochman Nata Wijaya (1977) penelitian tindakan kelas adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yanh dihadapi atau memperbaiki sesuatu. Menurut Suyanto (1997) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapar memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional . Menurut Rapoport penelitian tindakan kelas adalah digunakan untuk membantu seseorang untuk mengatasi masalah – masalah praktis dalam situasi darurat dan membantu tujuan social science secara kalaboratif sesuai dengan norma dan aturan yang dipakai . Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diteliti pada Madrasah Tsanawiyah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah pada mata pelajaran Fiqih pada kelas (II) dua. Tindakan kelas ini akan direncanakan akan menggunakan (II) dua siklus, setiap siklus mempunyai (4) tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refrensi. Siklus I 1.Perencanaan, didalam perencanaan ini terdiri dari dari pembuatan identifikasi masalah, silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), observasi, dan Lembar tes. 2.Pelaksanan tindakan, pelaksanaan tindakan akan direncanakan 3 (Tiga) kali pertemuan yang dimulai dari Pertemuan pertama tanggal 19 maret 2014 Pertemuan kedua tanggal 26 maret 2014 Pertemuan ketiga tanggal 2 april 2014 3.Observasi Observasi (pengamatan) ini dilakukan oleh guru fiqih kepada siswa (i) untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa (i), dalam menerima pembelajaran fiqih. 4.Refleksi Penelitain ini dianggap berhasil apabila telah terpenuhi atau adanya peningkatan keaktifan belajar siswa. Tapi, apabila belum mencapai target maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus yang ke (II) dua. Siklus II 1.Perencanaan, didalam perencanaan ini terdiri dari dari pembuatan identifikasi masalah, silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), observasi, dan Lembar tes. 2.Pelaksanan tindakan, pelaksanaan tindakan akan direncanakan 3 (Tiga) kali pertemuan yang dimulai dari Pertemuan pertama tanggal 9 april 2014 Pertemuan kedua tanggal 16 april 2014 Pertemuan ketiga tanggal 23 april 2014 3.Observasi Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran fiqih pada siswa (i) untuk mengetahui dari hasil keaktifan belajar siswa dengan mengunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB). 4.Refleksi Dengan melihat kenyataan dari penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) pada mata pelajaran fiqih sudah mencapai target yang ditentukan, maka penelitian ini dianggap berhasil. K.Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah. Lembar Observasi (terlampir), berfungsi untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada Madrash Tsanawiayah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. Lembar Tes (terlampir), berfungsi unuk mengetahui keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB). L.Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah observasi dan tes. 1.Observasi Observasi menurut Wina Sanjaya adalah ”Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati dan diteliti”. Observasi dilakukan kepada siswa (i) kelas (II) dua dengan menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB), untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan belajar siswa (i) pada Madrasah Tsanawiayah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. 2.Tes Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau serangkain tugas yang akan dikerjakan atau dijawab oleh responden. Tes yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan siswa pada mata pelajara fiqih dengan menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB), pada madrasah Tsanawiayah Rembayan Suraya Kecamatan Mandah. M.Teknik Analisa Data dan Indikator Kinerja Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan melalui strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB), dan kektifan belajar siswa sesuai dengan siklus yang sudah ada, dan sesuai dengan “Rumus”, dan ketentuan sebagai berikut. P=f/n × 100% Keterangan Rumus: F = frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of cases (jumlah prekuensi) P = angka presentase. Untuk mengetahui hasil keaktifan belajar siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yaitu dengan menggunakan angka standar sebagai berikut. 81% – 100% = sangat baik 61% – 80% = baik 41% – 60% = cukup baik 21% – 40% = kurang 0% - 20% = Kurang sekali Yang menjadi target dalam penelitian ini adalah dari hasil keaktifan belajar siswa dengan angka berkisar antara 61% - 80% sebesar 75% jadi, penelitian ini dianggap baik. DAFTAR PUSTAKA Junaidi,DKK, Strategi Pembelajaran, Surabaya : Lapis –PGMI, 2008. Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2008. Abdurahman Saleh, Didaktek Pendidikan agama, Jakarta : Bulan Bintang 1976. Sudirman AM, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Gravindo Persada 2007. Wina Sanjawa, Strategi pembelajaran berorentasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009. http://mansur-solaiman.blogspot.com/2011/12/strategi-menumbuhkan-kemampuan-berpikir.html diakses pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2014 jam 11. 00 wib. http://heng-ky.blogspot.com/2013/01/strategi-pembelajaran-peningkatan.html. diakses pada hari kamis tanggal 13 Maret 2014 jam 14 30 wib. http://nursadi-metode.blogspot.com/2011/04/skripsi-meningkatkan-keaktifan-belajar_26.html, diakses pada hari Rabu Tanggal 12 Maret 2014 Jam 10.00, wib. http://blogeulum.blogspot.com/2013/02/mata-pelajaran-fiqih.html diakses pada hari Rabu Tanggal 12 Maret 2014, jam 11.00 wib. Muhammad Nur Ali, Kamus Agama Islam, Cerebon : Annizam, 2004. Zainal Arifin, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Raja Rosdakarya 2012. http://belajarbareng2011.blogspot.com/2011/11/pengertian-penelitian-tindakan-kelas.html diakses pada hari kamis tanggal 13 maret 2014. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2009. Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: raja Grapindo Persada, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar