Rabu, 04 Maret 2015

HUBUNGAN ANTARA STRATEGI ORANG TUA MELATIH ANAK GEMAR MENGHAFAL AYAT-AYAT PENDEK AL-QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN ANAK MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BELARAS KECAMATAN MANDAH

JUDUL: HUBUNGAN ANTARA STRATEGI ORANG TUA MELATIH ANAK GEMAR MENGHAFAL AYAT-AYAT PENDEK AL-QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN ANAK MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BELARAS KECAMATAN MANDAH A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah, Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan rasul dengan pelantaraan malaikat jibril, dimulai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nash. Secara etimologi Al-Qur'an berasal dari kata kerja Qara'a yang mengandung arti mengumpulkan atau menghimpun, membaca atau mengkaji. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan maksud untuk diajarkan kepada manusia sepanjang zaman di manapun dia berada. Anak-anak yang menjadi bagian dari manusia di dunia ini berhak mendapatkan pengajaran Al-Qur’an dari orang dewasa, terutama dari ibu dan bapaknya. Jadi, ibu dan bapak memikul kewajiban untuk mengajarkan anak-anak mereka mengkaji Al-Qur’an supaya tidak buta huruf mengenai Al-Qur’an ini. Tahap awal dari mengajarkan Al-Qur’an kepada anak adalah mengenalkan bacaan Al-Qur’an yaitu mengajarkan kepada mereka membaca huruf Arab, karena Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab. Kemampuan anak untuk dapat mengkaji kira-kira umur tiga tahun. Ibnu Qayyim seperti yang dikutip oleh Mahmud Mahdi Al Istambuly, dalam kitab Tuhfatul maudud Bi Ahkamul Maulud, berkata: “Bila anak sudah mendekati waktu untuk dapat berbicara, dan dimaksudkan untuk dapat lancar berbicara, hendaklah mulutnya dibersihkan dengan madu dan garam. Karena keduanya mengandung obat yang dapat menghilangkan kesukaran berbicara. Maka bila anak itu sudah dapat berbicara, hendaklah diajari kalimat “Laa ilaaha illallah. Sebagaimana anak-anak mampu mengikuti pengajaran baca tulis pada umur tiga tahun, maka mengajarkan Al-Qur’an sebatas kemampuan menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an dapat dilakukan oleh orang tua pada umur sedini mungkin. Ketika anak memasuki umur tujuh tahun atau saat memiliki kemampuan untuk mengenal kanan dan kiri, maka pengajaran Al-Qur’an kepada anak-anak dapat ditingkatkan dengan memberikan hafalan surat-surat pendek bagi anak-anak yang bertujuan untuk lebih menanamkan pemahaman mengenai tauhid dan akhlak yang terpuji. Karena surat-surat Al-Fatihah, An-Nāsh, Al-Lahab, Al-‘Ashr, At-Tin, An-Nashr, Al-Kāfirūn yang pada umumnya berisikan pembinaan tauhid dan akhlak. Dengan meresapkan hapalan surat-surat pendek, anak-anak akan merasakan adanya bimbingan berakhlak yang diridhoi oleh Allah SWT. Orang tua semestinya lebih dahulu pandai menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an sebelum mengajarkan kepada anak-anaknya. Bagaimana orang tua melaksanakan kewajiban ini pada anak-anaknya bila mereka sendiri tidak dapat mengaji dan mengenal Al-Qur’an. Adapun orang tua yang terlanjur tidak dapat mengaji Al-Qur’an tidaklah dapat dijadikan alasan untuk membiarkan dirinya buta huruf Al-Qur’an. Mereka dapat memulai belajar mengaji kepada orang yang mampu mengaji serta menghafalkan ayat-ayat pendek Al-Qur’an. Kemudian agar anak-anaknya dapat mengaji mereka juga dapat mengirimkan anak-anaknya kepada guru mengaji atau kursus-kursus mengaji yang ada di tempat tinggalnya atau daerah lain yang bisa ditempuhnya. Anak-anak yang kita dekatkan kepada Al-Qur’an akan menjadi gemar menghafalnya, senang memahaminya dan tekun memperhatikan petunjuk-petunjuknya, mental mereka jauh lebih stabil dari pada anak-anak lain, karena setiap ujian yang mereka sadari bahwa segalanya ini Allahlah yang mengatur. Sudah tentu anak-anak tidaklah bisa memiliki ketahanan mental semacam itu bila tidak secara tekun dan terus menerus memperoleh penjelasan-penjelasan sederhana dari orang tuanya tentang maksud ayat yang dibaca oleh anak-anak, maka mereka akan tertarik untuk selalu menyiram rohaninya dengan bimbingan Al-Qur’an. Oleh karena itu, orang tua perlu sejak dini melatih anak agar gemar menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an. Untuk melatih anak gemar menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an para orang tua melakukan banyak hal misalnya mengajak anak membaca Al-Qur’an, mengenalkan Al-Qur’an, memberikan hadiah kepada anak, Namun Berdasarkan penelitian awal berupa wawancara peneliti temukan yaitu: ada beberapa orang tua yang tidak memerintahkan kepada anaknya untuk mengaji di mushalla terdekat, sehingga anak-anak pada saat maghrib atau setelah magrib asyik menonton televisi. Masih ada orang tua yang tidak mencarikan guru mengaji bagi anak-anaknya, sedangkan orang tuanya juga tidak pandai untuk mengajarkan menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an. Masih ada orang tua yang tidak membelikan gambar atau poster huruf Hijaiyah bagi anaknya yang berusia 5 sampai 6 tahun sebagai langkah awal untuk mengenalkan huruf-huruf Hijaiyah untuk dapat menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an. Selain itu, masalah yang penulis temukan adalah terdapat orang tua yang kurang antusias dalam mengawasi perkembangan kemampuan anaknya menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an. Hal tersebut terbukti pada saat diwawancarai, terdapat orang tua yang tidak mengetahui sudah berapa juz hafalan surat-surat pendek anaknya. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis berminat mengadakan penelitian dan membuat karya ilmiah dengan judul: HUBUNGAN ANTARA STRATEGI ORANG TUA MELATIH ANAK GEMAR MENGHAFAL AYAT-AYAT PENDEK AL-QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN ANAK MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BELARAS KECAMATAN MANDAH. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan yang signifikan antara Strategi Orang Tua Melatih Anak Gemar Menghafal Ayat-Ayat Pendek Al-Qur’an dengan Kemampuan Anak Membaca Al-Qur’an di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Belaras Kecamatan Mandah?”. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Orang Tua Melatih Anak Gemar Menghafal Ayat-Ayat Pendek Al-Qur’an dengan Kemampuan Anak Membaca Al-Qur’an di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Belaras Kecamatan Mandah. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada subjek/responden penelitian. Maka pengumpulan data melalui angket yaitu dengan cara Menyebarkan sejumlah pertanyaan yang tertulis kepada responden (orang tua/wali siswa) untuk diisi sesuai dengan alternatif jawaban yang disediakan tentang Strategi Orang Tua Melatih Anak Gemar Menghafal Ayat-Ayat Pendek Al-Qur’an. 2. Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikoligis di dalam dirinya. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang Kemampuan Anak Membaca Al-Qur’an di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Belaras Kecamatan Mandah. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam pandangan Suharsimi Arikunto adalah ”mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya”. Meliputi: sejarah, keadaan guru, keadaan siswa, foto kegiatan. DAFTAR PUSTAKA Abi Yaqien, (2005), Mendidik Anak Secara Islami, Jombang: Lintas Media. Ali Anwar Yusup, (2003), Study Agama Islam, Bandung: Pustaka Setia. Muhammad Tholib, (1996), 50 Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih, Bandung: Baitus Salam. Nety Hartati, (2005), Islam dan Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanapiah Faisal, (2007), Format-Format Penelitian, Jakarta: RajaGrafindo Persada. Suharsimi Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. _________, (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. SINOPSIS HUBUNGAN ANTARA STRATEGI ORANG TUA MELATIH ANAK GEMAR MENGHAFAL AYAT-AYAT PENDEK AL-QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN ANAK MEMBACA AL-QUR’AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BELARAS KECAMATAN MANDAH OLEH: AMINUDDIN NIRM. 1209.11.06294 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AULIAURRASYIDIN T E M B I L A H A N 1435 H/2014 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar