Rabu, 04 Maret 2015

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FIQIH DI MI NURUL FALAH PENGALIHAN KECAMATAN KERITANG

Judul :PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FIQIH DI MI NURUL FALAH PENGALIHAN KECAMATAN KERITANG Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Pengertian pendidikan menurut beberapa sumber. Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pada dasarnya proses pembelajaran yang berhasil ditunjukkan pada penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Kemudian tingkat penguasaan dinyatakan pada perolehan nilai. Pendidikan agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki peranan yang strtegis dan signifikan dalam pembentukan akhlak siswa. Kegagalan pembinaan siswa yang berkarakter atau berkepribadian Islami tidak terlepas dari kelemahan dari guru dalam mendidik siswa di dalam kelas. Metode yang tepat dan menarik, menjadikan guru dan siswa pada proses pembelajaran terjalin interaksi edukatip sehingga peserta didik berkembang kreativitasnya dan mudah menerima pelajaran. Keberhasilan pembelajaran Mata Pelajaran fiqih akan tercapai seorang guru menguasai dan mengorganisir metode pembelajaran secara baik. Sebaliknya kegagalan guru ketika mengajar tidak sedikit disebabkan kurang mampunya guru menciptakan suasana belajar yang interaktif, di mana siswa bergairah untuk belajar, memiliki kreativitas, dan tanggung jawab untuk belajar secara mandiri. Guru yang baik dan profesional tentu akan mengusahakan metode pembelajaran interaktif yang mampu merangsang kreativitas belajar siswa agar tujuan Mata Pelajaran Fiqih dapat tercapai hasil yang maksimal. Adapun indikator efektivitas metode problem solving ditunjukkan kelas yang hidup disebabkan anak pada pembelajaran problem solving dorongan rasa ingin tahu yang besar, memiliki minat yang luas, interaktif. Dalam hal ini anak yang interaktif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang membuat mereka lebih berani mengambil resiko, artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting dan disukai, mereka tetap konsisten karena dorongan yang besar dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitas. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa penerapan metode problem solving pada pembelajaran Fiqih belum maksimal, karena masih terdapat guru Fiqih yang belum menerapkan metode problem solving. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan sekaligus membuat suatu karya ilmiah dengan judul “PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FIQIH DI MI NURUL FALAH PENGALIHAN KECAMATAN KERITANG”. B.Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang serta gejala-gejala yang telah dipaparkan maka identifikasi masalah yang didapati adalah: Masih kurangnya pasilitas dan sarana unutuk melakukan praktek pembelajaran fiqih. Kurangnya mutu pendidikan guru yang mengajarkan mata pelajaran fiqih sehingga apa yang diajarkannya kurang menarik perhaian siswa. Kurangnya minat guru untuk memotivasi siswa untuk melakukan program tambahan pembelajaran. C.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan metode problem solving dapat meningkatan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih di MI Nurul falah pengalihan kecamatan keritang”. D.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih di MI Nurul falah pengalihan kecamatan keritang melalui metode problem solving. E.Manfaat Penelitian Bagi Siswa Yaitu memperluas dan lebih memperbaiki pengetahuan siswa, sehingga bisa lebih meningkatkan perstasi belajarnya dengan adanya interaksi antara guru dan siswa. Bagi Guru Yaitu untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang penerapan metode problem solving dalam pembelajaran Fiqih di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang. Dan sebagai bahan informasi sejauh mana tingkat kemampuan guru menerapkan metode problem solving dalam pembelajaran Fiqih di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang. Bagi Sekolah Yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan prestasi belajar siswa, dengan adanya proses pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang. F.tinjauan Pustaka Pengertian Metode Problem Solving Dalam aktivitas belajar mengajar guru harus kreatif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat aktif, baik mental, fisik maupun sosial. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran seorang guru harus menerapkan model-model yang terdapat dalam proses pembelajaran salah satunya adalah metode pembelajaran problem solving. Metode pembelajaran problem solving adalah cara mengajar dengan cara memotivasi murid untuk maju berpikir, menganila suatu persoalan, sehingga menemukan pemecahannya atau dasar inisiatif sendiri. Metode problem solving ini dapat juga di pergunakan dalam proses belajar mengajar pendidikan agama, Islam, karena metode pemnbelajaran ini bertujuan: A .Untuk mendidik murid-murid berpikir secara kritis dan sistematis. B.Untuk melatih dan membiasakan sikap hidup, bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluar dan pemecahannya, jika di hadapi dengan sungguh-sungguh. c.Untuk belajar bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah di tetapkan dalam memecahkan suatu masalah. D.Belajar menganalisa sesuatu persoalan dari berbagai segi. E.Belajar bertindak atas dasarncana yang matang. Belajar menguji kebenaran dari suatu keputusan yang telah di tetapkan. Belajar bagaimana bertindak dalam situasi baru, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan metode ini di harapkan kepada siswa agar dapat berpikir logis dan analisis terhadap suatu problem untuk di upayakan secara intensif sehingga di peroleh kejelasan dari problem tersebut. Jadi metode ini merupakan ajang latihan bagi siswa-siswi untuk mengemukakan argumentasinya dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Kelebihan dan Kelemahan Metode Problem Solving Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebeb itu dalam metode pembelajaran problem solving ada terdapat kelebihan dan kelemahan diantaranya adalah: Kelebihannya adalah: Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. Berpikir dan bertindak kreatif. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja Kelemahannya adalah: Memerlukan waktu yang lama. Murid yang fasif dan malas akan tertinggal. Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran. Dengan penjelasan di atas jelas dalam pembelajaran problem solving itu ada kelebihan dan kelemahan, yang mana kelebihan dan kelemahan tersebut mempunyai manfaat bagi yang menerapkan metode pembelajaran ini. Bentuk-bentuk Yang Dilakukan Guru Dalam Problem Solving Metode problem solving adalah salah satu metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan proses pembelajaran. Metode problem solving ini merupakan metode mengajar untuk menstimulasi peserta didik dalam berpikir yang dimulai dan mencari data sampai merumuskan kesimpulan, sehingga dengan metode problem solving ini peserta didik dapat memberi makna apa yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran. Ada beberapa bentuk-bentuk dalam metode pembelajaran problem solving diantaranya adalah: Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai taraf kemampuannya. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan cara membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan berdiskusi. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dengan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang diperoleh. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam lagkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Menarik kesimpulan artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tersebut. Kendala-Kendala Penerapan Metode Problem Solving dalam Pembelajaran Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode pembelajaran. Dalam kenyataan, cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan. Adapun metode yang harus digunakan dalam menghadapi segala persoalan tersebut adalah metode problem solving. Karena metode problem solving adalah salah satu metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan proses pembelajaran. Metode problem solving ini merupakan metode mengajar untuk menstimulasi peserta didik dalam berpikir yang dimulai dan mencari data sampai merumuskan kesimpulan, sehingga dengan metode problem solving ini peserta didik dapat memberi makna apa yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan metode problem solving ada beberapa kedala yang dihadapi diantaranya adalah. Kurangnya pengetahuan dan keahlian guru dalam menerapkan problem solving. Isi dari kurikulum sangat padat dan tidak ada celah untuk problem solving. Sistem pengujian masih disentralkan dan ini tidak relevan dengan gagasan problem solving dikarenakan jenis tesnya cenderung dan dominan berbentuk pilihan ganda. Jenis tes ini tidak memberikan kesempatan pada anak untuk berfikir sebagaimana yang mereka lakukan pada proses problem solving. Besarnya jumlah siswa dalam setiap kelas juga merupakan salah satu hambatan yang cukup berarti. Karena ini bisa menyebabkan sulitnya bagi guru untuk berinteraksi dengan muridnya ketika problem solving matematika diimplementasikan. Perlu waktu yang lebih baik dalam pencarian atau pendesainan problem sebab setiap problem perlu disusun dengan hati-hati untuk mencapai hasil belajar siswa) maupun berlangsungnya aktivitas problem solving di kelas. Langkah-Langkah penerapan Dalam Metode Pembelajaran Problem Solving Metode problem solving bukanlah hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya mulai dari mencari data sampai menarik kesimpulan. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam penerapan metode pembelajaran problem solving adalah. Persiapan Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh guru Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu dalam memecahan masalah Guru memberikan gambaran secara umum tentang cara-cara pelaksanaanya Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat meransang murid-murid untuk berpikir Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan anak-anak. Pelaksanaan Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas yang dilaksanakan Murid-murid dapat bekerja secara individu atau berkelompok Data dikumpulkan sebanyak-banyaknnya untuk dianalisis sehingga dijadikan fakta Membuat kesimpulan. Dengan demikian jika seorang guru menjalankan langkah-langkah yang ada di atas model pembelajaran problem solving dalam proses pembelajaran akan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 6.Pengertian pestasi belajar siswa Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jadi prestsi belajar siswa dapat disimpulkan adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Ahli Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). 7.pengertian mata pelajaran fiqih Secara bahasa fiqih berarti paham, dalam arti pengertian atau paham yang mendalam yang menghadapi pengerahan potensi akal, para ulama usul fiqih mengartikan fiqih sebagai pengetahuan hokum – hokum islam (syarak), yang bersipat amali melalui dalil yang terprinci Sedangkan ulama fiqih sendiri mengartikan fiqih adalah sekumpulan amaliah yang sifatnya akan diamalkan yang disyariatkan dalam islam. G.Hipotesis Penelitian Dengan menggunakan metode Problem Solving dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang. H.Setting Penelitian Penelitan ini dilaksanakan di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang dengan judul Penerapan Metode Problem Solving Dalam Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas v di MI Nurul falah pengalihan kecamatan keritang. I.Subjek dan Objek Penelitian Subjek Penelitian Dalam penelitan ini, yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang dengan mata pelajaran fiqih. Jumlah siswanya sebanyak 35 orang yang terdiri dari 17 orang perempuan dan 18 orang laki-laki. Objek Penelitian Sedangkan objek penenlitian ini adalah metode Problem Solving Dalam Meningkatkan prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran fiqih Kelas V di MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Keritang. J.Rencana Penelitian Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan, maka penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antar peneliti dengan praktisi lapangan. Sedangkan menurut Wina Sanjaya penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial. Sehingga penelitian tindakan kelas berarti proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisa setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Secara sederhana, penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya terdapat empat tahap utama kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus I 1.Perencanaan, didalam perencanaan ini terdiri dari dari pembuatan identifikasi masalah, silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), observasi. 2.Pelaksanan tindakan, pelaksanaan tindakan akan direncanakan 3 (Tiga) kali pertemuan yang dimulai dari Pertemuan pertama tanggal 2 juni 2014 Pertemuan kedua tanggal 9 juni 2014 Pertemuan ketiga tanggal 16 juni 2014 3.Observasi Observasi (pengamatan) ini dilakukan oleh guru fiqih kepada siswa (i) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa (i), dalam memahami pelajaran fiqih. 4.Refleksi Penelitain ini berhenti disini apabila berhasil tapi apabila belum maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus Ke II 1.Perencanaan, didalam perencanaan ini terdiri dari dari pembuatan identifikasi masalah, silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), observasi. 2.Pelaksanan tindakan, pelaksanaan tindakan akan direncanakan 3 (Tiga) kali pertemuan yang dimulai dari Pertemuan pertama tanggal 23 juni 2014 Pertemuan kedua tanggal 30 juni 2014 Pertemuan ketiga tanggal 07 juni 2014 3.Observasi Observasi (pengamatan) ini dilakukan oleh guru fiqih kepada siswa (i) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa (i), dengan menggunakan metode problem solving dalam memahami pelajaran fiqih. 4.Refleksi Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih dengan menggunakan metode problem solving kepada siswa (i) sudah mencapai target maka penelitian ini sudah berhasil. K.Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Lembar observasi terlampir berguna untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa pada MI Nurul Falah Pengalihan Kecamatan Kritang. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir untuk memfokoskan guru dalam pelaksanaan pembelaran. L.Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, dimana metode tersebut merupakan salah satu metode untuk memperoleh data yang dimaksud. Observasi adalah salah satu cara untuk menilai Hasil belajar siswa berupa keterampilan nyata atau performa. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan metode problem solving dengan mata pelajaran fiqih pada siswa (i) MI nurul Falah pengalihan kecamatan Kritang. M.Teknik Analisa Data Dalam menganalisa Hasil dari penelitian ini, yaitu analisa data yang bersifat gambaran, dengan menggunakan kata-kata untuk dipahami dan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus yang dikutip dari sebuah buku karangan Anas Sudijono, dengan rumus. P=f/n × 100% P = Angka persen F = Frekuensi N = Number Of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu). Sedangkan untuk mengetahui hasil rata rata ditentukan dengan kategori sebagai berikut. 80% - 100% sangat tinggi 60% - 80% tinggi 40% - 60% sangat rendah 20% - 40% rendah 0 % - 20 % rendah Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa MI Nurul falah kecamatan kritang, dengan ketentuan nilai 75% diharapkan jadi sesuai dengan target yang harus dicapai berkisar nilai antara 60% - 80% tinggi jadi penelitian ini dianggap tinggi.(Berhasil). DAFTAR PUSTAKA http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/ diakses pada tanggal 15 april 2014 jam 20 00 wib. Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997. Salahuddin. Pengantar Psikolgi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Ahmadi,Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: Pustaka Setia, 1997. http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/ diakses pada tanggal 14 maret 2014 jam 13 00 wib. Husnan, Strategi peningkatan keaktifitas belajar siswa dalam pembelajaran fiqih, (Stai Auliaurrasidin Tembilahan) 2003, h. 34. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2009. Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat, 2009. Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, Jakarta, PT. Grafindo Persada, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar