Senin, 22 Oktober 2012

Pengertian Iman



Pengertian Iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia. Pengertian Nabi dan Rasul – [Kembali ke daftar isi]

Nabi adalah seseorang dengan jenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.
Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu tersebut.

rbedaan Para Nabi dan Para Rasul – [Kembali ke daftar isi]

Dari definisi nabi dan rasul diatas, maka dapat disimpulkan perbedaan antara nabi dan rasul yaitu; Para Nabi boleh menyampaikan wahyu yang diterimanya tetapi tidak punya kewajiban atas umat tertentanda-tanda beriman kepada rasul-rasul allah swt

Yassir Firdaus04:36
Tanda beriman kepada para Rasul ada yang berupa sikap mental yakni pikiran dan perasaan dan ada pula yang bersikap lahir yaitu ungkapan secara lisan, tulisan dan perbuatan.
          Tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT yang berupa sikap mental antara lain:
1.      Mempercayai sepenuh hati bahwa para rasul/nabi adalah manusia pilihan Allah SWT yang di utus untuk menyampaikan wahyu-wahyu-Nya dan ajaran-ajaran-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.
2.      Mempercayai sepenuh hati bahwa para nabi dan Rasul Allah, wajib memiliki sifat mulia dan mustahil bersifat tercela. Sifat-sifat mulia itu adalah:
         Sidiq artinya benar mustahil bersifat Kizib artinya dusta
         Amanah artinya dapat dipercaya mustahil khianat artinya penipu
         Tablig artinya menyampaikan mustahil kitman artinya menyembunyikan
         Fathonah atinya cerdik/cerdas mustahil baladah artinya bodoh
3.      Mempercayai bahwa Nabi dan Rasul allah ada yang termasuk ulul azmi (Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, Muhammad saw)  yaitu nabi dan Rasul yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa di dalam menghadapi berbagai penderitaan dan gangguan selama melaksanakan tugas risalah Allah SWT.
4.      Mempercayai Nabi Muhammad SAW sebadai nabi terakhir dan penutup para nabi dan nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia yang tercantum dalam Q.S. Saba:28
Tanda-tanda beriman yang berupa sikap lahir antara lain
1.      Menaati risalah (ajaran Allah SWT yang disampaikan Rasul-Nya
2.      Melaksanakan seruan Rasulullah untuk beribadah hanya kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari sikap dan perilaku syirik
3.      Berperilku giat bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya. Orang yang beriman kepada Rasul Allah SWT tidak akan menjadi pemalas, duduk berpangku tangan, tidak mau berusaha sehingga hidupnya menjadi beban orang lain
1.   4.      Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat kederajat yang lebih tinngi. Usaha-usah itu misalnya: PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL ALLAH
Iman kepada Rasul-rasul Allah berarti mempercayai bahwa Rasul Allah adalah seseorang yang diutus Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (Wahyu) yang diterimanya kepada umatnya agar dijadikan pedoman hidup.

Ada yang berpendapat bahwa pengertian Rasul sama dengan Nabi. Pendapat lain mengatakan bahwa setiap Rasul sudah pasti Nabi, tetapi tidak semua Nabi adalah Rasul. Rasul adalah Nabi yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada umat manusia. Adapun Nabi tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia, wahyu yang diterima hanya untuk Nabi sendiri. Hadits riwayat Imam Ahmad dari Abu Dzar bahwa jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan Rasul berjumlah 315 orang.
Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Ciri-ciri seorang rasul antara lain : 
  • Seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya.
  • Mempunyai akal yang sempurna.
  • Berjiwa ismah (ma'sum).
  • Dan berasal dari keturunan orang baik-baik.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu pengetahuan tentang pertanian, perikanan, peternakan, teknologi,dan kedokteran.tu atau wilayah tertentu. Sementara, kata “rasul” berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu. Dari semua rasul, Muhammad sebagai ‘Nabi Penutup’ yang mendapat gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar