Pembahasan
Ciri – ciri guru yang baik dan
disukai oleh siswa
A.Pengertian
Guru adalah sebagai sumber utama bagi
semua anak didik dikelas dan prilaku guru dikelas juga memiliki pengaruh yang
besar pada perkembangan mental anak apabila guru yang berprilaku guru tidak
baik akan merusak citra sebagai guru. Jadi oleh sebab itu jika ada siswa yang
berprilaku gurunya yang tidak memberi teladan yang baik kepada peserta didiknya
tersebut.
Dengan demikian jelas bahwa didalam
suatu proses belajar mengajar sebagai ilmu atau seni bahwa guru memiliki
kebutuhan untuk membantu siswa mengembangkan kebiasaan berfikir rasional dan
belajar mengenangkan.
1.Persepektif guru yang baik
Istilah” baik “ dalam kontek ini sebenarnya relatif. Karena
hal itu amat tergantung kepada orang atau siapa yang menilainya, adakalanya
kebaikan guru dinilai karena ia tidak pernah marah, sabar, berwibawa, dan
sayang kepada anak – anak didiknya dan karena ia tidak pernah menghukum siswa,
walhasil orang bisa menilai kebaikan guru dari berbagai sudut pandang.
Ø Ciri – ciri
Guru Yang Baik
1. Memahami dan
menghormati anak didik.
Mengajar merupakan suatu proses kemanusian. Anak didik
sebagai manusia yang semestinya diperlakukan sebagai manusia pula, bukan
sebagai tong kosong atau sebagai makhluk yang lebih rendah dari dirinya. Anak
didik adalah manusia penuh hak atas perlakuan hormat dari guru agar kelak
mereka tumbuh manusia dewasa yang dihormati dan menghormati orang lain.
2. Menghormati
bahan pelajaran yang diberikannya.
Guru dalam mengjar harus menguasai bahan pelajaran yang akan
diajarkan. Menguasai bahan pelajaran tidak identik dengan menghafakan akan
tetapi lebih baik bila guru yang hafal bahan pelajaran yang diajarkan serta
mampu mengembangkan dan menjelaskannya.
3. Menyesuaikan
metode mengajar dengan bahan pelajaran.
Bahan pelajaran biasa disampaikan dengan metode tertentu
seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, karya wiasata dan lain –
lain.
4. Mengesuaikan
bahan pelajaran dengan kesanggupan individu.
Siswa sebagai aindividu memiliki kemampuan yang berbeda –
beda. Biasanya guru mencoba menyesuaikan pelajaran dengan kesanggupan rata –
rata didalam kelas. Bagi anak yang pandai anggap menganggap pelajaran yang
dijabarkan sangat mudah sementara anak yang lambat dianggap nya sanyat sulit,
jadi seorang guru harus menyesuikan pelajaran dengan kesanggupan individu
peserta didik.
5. Mengaktifkan
siswa dalam kontek belajar.
Bukan proses pembelajaran namanya tampa aktivitas siswa. Agar
proses pembelajaran tidak berkesan pasif, guru harus senantiasa berusaha
mengaktifkan siswa, dengan upaya memunculkan dalam kontek belajar yang lebih
luas.
6. Memberi
pengertian dan bukan hanya kata – kata belaka.
Maksudnya anak hanya mengenal kata – kata tetapi tidak
memahami artinya serta maknanya (verbalisme). Siswa dapat menyatakan pelajaran
diluar kepalanya (hafal), tetapi tidak mampu memahami isinya.
2.Guru yang baik
Semua guru harus baik dimata
siswanya. Seperti Marie F. Hassett mengemukakan bahwa ketika berbicara tentang
kualitas mengajar seorang guru, fokosnya berkaitan dengan masalah – masalah
teknik konten dan prestasi, tapi banyak orang yang tahu bahwa guru yang
memiliki pengetahuan yang luar biasa.
Guru yang baik bercirikan sebagai berikut.
Memiliki kesadaran dan tujuan
Memiliki harapan dan keberhasilan bagi semua siswa
Mentelerir ambiguitas
Melanjutkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi
kebutuhan siswa
Merasa tidak nyaman jika kurang mengetahui
Mencerminkan kometmen pada pekerjaan mereka
Belajar dari berbagai modal
3.Kualitas guru yang baik
Semua guru harus menjadi guru yang
baik, guru itu harus memilki misi untuk memperoleh Pengalaman hidup melalui
mengajar orang lain. Dan kita semua tahu guru itu dikatagorikan baik atau buruk
ketika melihatnya tampil dikelas dan diluar kelas.
Berikut ini beberapa ungkapan kualitas guru yang baik.
ü Onfidence atau
keyakinan diri sendiri.
Guru yang baik akan tetap memiliki kepercayaan diri meski
sekali merasakan kemunduran.
ü Pantience atau
kesadaran
Guru terbaik bisa membantu siswa yang mengalami gangguan
mental.
ü True compassion for
their students, atau memiliki rasa kasih sayang sejati pada siswanya
Guru yang baik itu peduli kepada siswanya mereka sebagai
individu dan ingin membantunnya. Guru memilik indra keenam ketika siswa
membutuhkan perhatian eksta dan memberikannya dengan senang hati, serta guru –
guru lain jika perlu mereka peduli tentang siswanya meski berada diluar tembok
kelas.
ü Understanding
atau pemahaman
Guru yang baik memiliki pemahaman benar prima bagaimana
mengajar.
ü The ability to
lock of life in a different way and to exsplain a topic in a different way atau
kemampuan melihat kehidupan dengan cara yang berbeda dan menjelaskan topik
dengan cara yang berbeda.
Ada banyak gaya belajar yang berbeda dikalangan siswa. Karena
tidak semua siswa dapat menyerap materi pelajaran yang dapat diajarkan oleh
setiap guru itu secara cepat. Guru itu harus memberi perlakuan yang berbeda
untuk siswa yang berbeda, guru yang baik tidak hanya menggunakan satu buku
untuk semua pokok pembahasan yang disajikan tapi guru yang baik melakukan
pembuatan mengajar berdasarkan bagaimana siswa belajar.
ü Dedication to
excellence atau dedikasi untuk keungugulan.
Guru yang baik memiliki dedikasi dan keinginan pencapain yang
terbaik dari siswanya dan diri mereka sendiri. Seorang guru tidak puas dengan
nilai siswanya yang kecil, melainkan mengabdikan diri untuk secara penuh menuju
kemampuan siswa untuk unggul. Guru – guru terbaik mendorong berbagi ide dan
menawarkan insintif tidak harus melakukkan pekerjaan rumah setiap hari untuk
siswa bisa berfikir diluar kotak sekolah.
ü Unwavering
support atau teguh dalam memberikan dukungan
Guru
mendorong siswa yang frustasi untuk berprestasi dan memberikan keyakinan besar
kepada siswanya bahwa ia bisa memahami materi pelajaran dengan baik. Guru –
guru yang terbaik selalu ada disamping siswa jika dia memerlukan bantuan dan
dorongan exstra.
ü Willing ness to
help student achieve atau kesedian untuk membantu siswa mencapai prestasi
Guru terbaik adalah mereka yang tidak secara otomatis
“berhenti mengajarar” ketika mereka mengadakan sisi tambahan untuk persiapan
tes prestiwa siswa (Tps/Sat).dan guru melaksanakan pekerjaan secara serius dan
tahu bahwa siswa tidak mendapatkan nilai bagus pada ujian tapi rasa prestasi
dengan menguasai materi pelajaran dan mereka bersedia berkerja dengan siswa
untuk mencapai rasa berprestasi itu.
ü Pride in student
‘s accmpllishment atau bangga atas prestasi siswa yang mendapatkan nilai yang
baik atau memproleh kehormatan dari masyarakat. Dan guru terbaik merayakan
keberhasilan untuk siswa terbaik tersebut.
4.Guru yang disukai siswa.
1)
Suka membantu dalam pekerjaan sekolah menerangkan
pelajaran dan tugas dengan jelas serta mendalam menggunakan contoh sewaktu
belajar.
2)
Riyang, gembira, mempunyai persaan humor dan punya
lelucun atas dirinya.
3)
Bersikap akrap seperti sahabat merasa seorang anggota
dalam kelompok kelas.
4)
Menunjukan perhatian kepada murid dan memahami mereka.
5)
Berusaha agar pekerjaan menguasai kelas membangkitkan
rasa hormat pada murid.
6)
Tegas, sanggup menguasai kelas. membangkitkan rasa
hormat pada murid
7)
Tidak pilih kasih tidak mempunyai anak kesayangan.
8)
Tidak suka marah, mencela, mengejek dan mengindir.
9)
Betul – betul mengajarkan sesuatu kepada murid, yang
berharga bagi mereka.
10) Mempunyai
pribadi yang mengenangkan.
B.penjelasan
Guru adalah sebagai sumber utama bagi
semua anak didik dikelas dan prilaku guru dikelas juga memiliki pengaruh yang
besar pada perkembangan mental anak apabila guru yang berprilaku guru tidak
baik akan merusak citra sebagai guru. Jadi oleh sebab itu jika ada siswa yang
berprilaku gurunya yang tidak memberi teladan yang baik kepada peserta didiknya
tersebut.
Guru merupakan sumber utama bagi anak
didik dan merupakan harapan juga bagi kedua orang tua dari anak didik tersebut,
karena kecuali orang tua guru sangat berperan aktif dalam proses kesuksesan
seoarang anak, dalam proses belajar mengajar guru harus selalu memberikan
motivasi yang terbaik untuk siswanya.
Menjadi guru yaang baik bukan lah
mudah hal ini lah yang harus diyakinkan dalam pribadi seorang guru karena dalam
praktik sehari – hari lah yang menjadi contoh seorang murid dalam hal inilah
guru harus selalu memberikan contoh yang tepat kepada anak didiknya baik dalam
lingkungan sekolah maupun luar dari lingkungan sekolah.
Guru terbaik adalah mereka yang tidak
secara otomatis “berhenti mengajarar” ketika mereka mengadakan sisi tambahan
untuk persiapan tes prestiwa siswa (Tps/Sat), dan guru melaksanakan pekerjaan
secara serius dan tahu bahwa siswa tidak mendapatkan nilai bagus pada ujian
tapi rasa prestasi dengan menguasai materi pelajaran dan mereka bersedia
berkerja dengan siswa untuk mencapai rasa berprestasi itu. Dalam hal inilah
guru merupakan kunci utama dalam keberhasilan diri siswa.
C.Kesimpulan
Semua guru itu harus baik dimata
siswanya kerena seorang guru adalah motivasi utama bagi anak didik. Apabila
gurunya berprilaku buruk maka anak didiknya pun sulit untuk diatur maupun
prilakunya terhadap orang lain akan berpengaruh.
Jadi hendak lah bagi seorang guru
dalam mendidik anak murid itu harus benar, benar – benar mendidk anak didik
tersebut agar menjadi anak yang berguna serta berprestasi dimasyararakat.
Dan adapun diri guru yang baik itu
dapat diambil contoh yaitu memahami dan menghormati anak didik dapat diartikan
bahwa mengajar merupakan suatu proses kemanusian. Anak didik sebagai manusia yang mestinya
diperlakukan sebagai manusia pula bukan sebagai tong kosong atau sebagai
makhluk yang lebih rendah dari dirinya. Anak didik yang berhak penuh atas
perlakuan hormat dari guru mereka kelak akan tumbuh menjadi dewasa yang
dihormati dan menghormati orang lain.
Daftar Bacaan
Ø Drs Tohirin,
Psikologi Pembelajaran Pendidikan agama islam, (Jakarata : PT Raja Grafindo
Persada,) 2005.
Ø Drs Saiful
Bahri, Djamariah, Guru dan anak didik dalam interaksi idukatif,(Jakarta :
Rhinika cipta) 2002.
Ø Ali Muhammad,
Guru dalam proses belajar mengajar, (Bandung : Sinar baru ),1987.
Ø Roestiyah, Strategi Belajar
Mengajar, ( Jakarta : Rineka cipta, 1997),
Ø Sumardi Suryabrata , Psikologi
pendiddkan , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004),